Berita PaskomnasMengupayakan Ketahanan Pangan Indonesia di Masa Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 yang melanda tanah air mengganggu berbagai sektor kehidupan, termasuk pertanian. Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo, menyatakan bahwa sektor pertanian Indonesia mengalami pukulan cukup berat akibat pandemi, termasuk bagian sistem distribusi dan pemasaran hasil pertanian. 


Latar belakang tersebut membuat Kementerian Pertanian (Kementan) gencar memperkenalkan Gerakan Ketahanan Pangan (GKP) yang butuh dukungan seluruh lapisan masyarakat, terutama petani sebagai ujung tombak penggerak sektor pertanian. Melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Kementerian Pertanian memperkenalkan 4 metode cara bertindak berikut ini untuk mencapai ketahanan pangan:


Peningkatan Kapasitas Produksi

Kementan mengajak para pelaku tani melakukan percepatan tanam padi pada musim tanam II 2020 seluas 6,1 juta hektar. Selain itu, pengembangan lahan rawa di Provinsi Kalimantan Tengah seluas 164.598 hektar juga turut dilakukan, termasuk intensifikasi lahan rawa 85.456 hektar dan ekstensifikasi lahan pertanian 79.142 hektar. 


Diversifikasi Pangan Lokal

Saat ini, Kementan juga berusaha melakukan diversifikasi pangan berbasis kearifan lokal. Banyak bahan pangan bergizi yang dapat mencukupi kebutuhan masyarakat tetapi belum terlalu populer karena jarang dimanfaatkan. Dengan demikian, Kementan harus lebih gencar memperkenalkan keanekaragaman pangan lokal melalui media sosial. 


Penguatan Cadangan dan Sistem Logistik Pangan

Metode ketiga ini diwujudkan dengan penguatan Cadangan Beras Pemerintah Provinsi (CBPP) serta Cadangan Beras Pemerintah Kabupaten/ Kota (CBPK). Penguatan CBPP dan CBPK wajib disertai pengawasan ketat karena cadangan beras harus diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara regional.


Pengembangan Pertanian Modern

Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mewujudkan konsep pertanian modern antara lain:

  • Pengembangan smart farming atau close loop.

  • Pengembangan korporasi tani.

  • Pengembangan dan pemanfaatan screen house untuk meningkatkan produksi hortikultura di luar musim tanam.

  • Pengembangan food estate untuk meningkatkan produksi pangan utama (beras dan jagung).


Agenda Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang Kementan

Gerakan Ketahanan Pangan Indonesia di masa pandemi juga direalisasikan melalui agenda jangka pendek, menengah, dan panjang yang digagas Kementan.

  • Jangka pendek: menjaga stabilitas bahan pangan dengan menyiapkan penyimpanan komoditas (buffer stock).

  • Jangka menengah: melanjutkan padat karya, diversifikasi pangan lokal, mengantisipasi kekeringan, membantu ketersediaan pangan di daerah yang mengalami defisit, mendorong family farming, menjaga semangat kerja pertanian melalui bantuan sarana produksi dan alat mesin pertanian (saprodi dan alsintan), mendukung kelancaran distribusi pangan, meningkatkan ekspor pertanian, dan meningkatkan produktivitas kostratani.

  • Jangka panjang: mendorong peningkatan produksi 7% per tahun dan menurunkan kehilangan hasil menjadi 5%.


Berita PaskomnasBerita Terkait